Pada musim tanam 1 tahun 2024 ini petani APPOLI menanam pada bulan Desember 2023 dan mulai panen pada bulan Maret 2024 musim tanam tahun ini mundur 1,5 bulan dibanding tahun sebelumnya dikarenakan hujan nya mundur, Sebagian besar petani menanam padi dengan varietas yang disesuaikan dengan kondisi curah hujan maupun permintaan pasar. Adapun varietas padi yang ditanam petani ada padi hitam (varietas cempo dan jliteng) padi putih wangi (varietas mentik wangi, mentik susu, pandan wangi) padi putih tidak wangi (varietas ciherang, impari, pajajaran cisoka) dan padi merah (varietas slegreng, mawar, impari merah dan mentik wangi) sebagiann kecil petani ada yang menanam padi ketan hitam dan ketan putih, disamping itu untuk lahan tegalan petani menanam kedelai, jagung, kacang tanah, kacang hijau, singkong dan kencur.

Untuk varietas merah wangi adalah varietas baru yang ditanam petani APPOLI berdasarkan pengamatan dari Bapak Yoyok Poktan Sari Mulyo desa Wates kec Simo drngan luas lahan 2000 M kebutuhan benih 8 kg, umur persemain 17 hari umur tanam 95 hari, hasil produksi 1190 kg kerig panen dan Ketika dijemur mendapat berat kering giling 1033 kg. dari hasil panen tersebut dijual 800 kg dengan harga per kg Rp 10.000,- sehingga Bapak Yoyok mendapat uang Rp 8000,000,- sedangkan yang sisanya 233 kg digunakan untuk konsumsi. Lanjut keterangan Bapak Yoyok keunggulan merah wangi adalah batangnya kokoh, anaknya banyak, tidak boros pupuk,tahan hama dan penyakit, toleran terhadap air, hasilnya meningkat nasinya wangi, pulen dan gurih harga lebih tinggi. Sedangkan catatan biaya produksi biaya benih 8 kg Rp100.000 biaya persemaian Rp 150.000,- tractor Rp 300.000, daut Rp 120.000, tanam Rp 350.000, pupuk orgnanik, Rp 300.000, matun Rp 200.000, pengairan Rp 200,000 panen Rp 400.000, transpot pulang 100.000, pengeringan Rp 150.000 sak kemasan Rp 100.000 total biaya produksi Rp 2.130.000 keuntungan nya adalah Rp 8200.000

Dibandingkan dengan varietas lain seperti impari 32 milik Bapak Nuryanto dengan luas lahan yang sama menghasilkan 1300 GKP Ketika dikeringkan menjadi 1050 kg dengan harga jual Rp 7500/kg GKG maka total Rp 7875000 dikurangi biaya produksi Rp 2.130.000 maka keuntunganya Rp 5.745.000. Jadi menanam beras merah wangi lebih menguntungkan sebesar Rp 2.45.5000.

Mengingat besarnya manfaat ekonomi yang trelatif tinggi maka petani poktan sari Mulyo maupun masyrakat petani sekitar mulai tertarik menanam padi merah khususnya merah wangi pada musim tanam ke-2 bulan April ini, sedangkan padi putih ditanam untuk persediaan makan. sedang untuk dijual mereka memilih menanam padi merah, sebenarnya untuk di konsumsi beras merah wangi sangat empuk dan pulen menurut penuturan mbah Darto dan ibu Marmi yang sudah 2 tahun rutin mengkonsumsi beras merah mereka merasakan badan yang lebih sehat, lama kenyang, asam urat berkurang, BAB lancar dan nasi tidak cepat basi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *